Kamis, 25 Desember 2008

Bakteri Virus Jamur Biologi

[Tampilkan]
Dukung Wikipedia: sebuah proyek nirlaba. — Menyumbang
Bakteri
Bakteri
Escherichia coli, salah satu bakteri berbentuk batang




Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
//
Sejarah
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti "small stick".
Struktur sel


Struktur sel prokariota
Artikel utama struktur sel bakteri
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).

Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.





Morfologi/bentuk bakteri


Berbagai bentuk tubuh bakteri
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
Staphylococcus, jika bergerombol
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
VIRUS
HIV/AIDS
Setiap pertengahan bulan Mei, masyarakat internasional punya kegiatan yang disebut International AIDS Candlelight Memorial dan di Indonesia dikenal dengan Malam Renungan AIDS (MRA). Kegiatan ini selain sebagai media untuk menyampaikan pengetahuan tentang HIV/AIDS juga menjadi bentuk kepedulian masyarakat dunia terhadap penderita HIV/AIDS. Penemuan kasus HIV/AIDS pertama kali terjadi sekitar 1981 oleh ahli kesehatan di Kota Los Angeles, Amerika Serikat, ketika sedang melakukan sebuah penelitian kasus seri terhadap empat pemuda/mahasiswa. Di dalam tubuh ke-empat pemuda tadi ditemukan penyakit pneumonia (Pneumonic Carinii) yang disertai dengan penurunan kekebalan tubuh (imunitas). Dari hasil penelitian, para ahli kesehatan menemukan jalan untuk penemuan penyakit AIDS.Virus HIV sendiri baru diketahui sekitar 1983 oleh Lug Montaigneur -seorang ahli mikrobiologi Perancis. Pada 1984, mikrobiolog asal Amerika Serikat, Robert Gallo mengumumkan pula penemuan yang sama. Di Indonesia penemuan kasus HIV/AIDS diperkirakan baru diketahui pada 1987, yaitu pada seorang turis asal Belanda.HIV/AIDS Dalam Sejarah1926: Beberapa ilmuwan menganggap HIV menyebar dari monyet ke manusia sekitar tahun 1926-1946.1982: Para ilmuwan menemukan sindrom yang dikenal sebagai GayRelated Immune Deficiency (GRID), yakni penurunan kekebalan tubuh yang dihubungkan dengan kaum gay. 1983: Dokter di Institut Pasteur Prancis memisahkan virus baru penyebab AIDS. Virus itu terkait dengan limfadenopati (Lymphadenopathy-Associated Virus-LAV). 1984: Pemerintah AS mengumumkan, Dr Robert Gallo dari National Cancer Institute (NCI) memisahkan retrovirus penyebab AIDS dan diberi nama HTLV 111. 1986: Suatu panitia internasional menyatakan bahwa virus LAV dan HTLV-III adalah sama sehingga nama virus itu diganti menjadi HIV. 15 April 1987: Kasus AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan. Seorang wisatawan berusia 44 tahun asal Belanda, Edward Hop, meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki asing itu disebabkan AIDS. Hingga akhir 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara mereka mengidap AIDS. 1987-Desember 2001: Dari 671 pengidap AIDS, 280 orang diantaranya meninggal dunia. Februari 1999: Peneliti dari University of Alabama di Amerika Serikat (AS) meneliti jaringan yang dibekukan dari seekor simpanse dan menemukan jenis virus SIV yang hampir sama dengan HIV-1. Simpanse itu berasal dari subkelompok simpanse yang disebut pan troglodyte yang terdapat di Afrika Tengah Barat. 2001: UNAIDS (United Nations Joint Program on HIV/AIDS) memperkirakan jumlah Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) 40 juta. Sampai sekarang, di subsahara Afrika paling banyak terdapat ODHA, yakni 70 persen dari ODHA yang ada di dunia. Sedikitnya 12 juta anak menjadi yatim piatu karena HIV/AIDS. November 2001: Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan obat untuk AIDS dan penyakit lainnya dalam kasus tertentu boleh tidak dipatenkan. 2002: 3,1 juta orang meninggal karena penyakit AIDS. 9 Januari 2003: Penderita HIV/AIDS di Bali bertambah 18 orang lagi. Total kumulatif penderita, dari 233 orang menjadi 251 orang. Sampai saat ini belum bisa dipastikan posisi Bali dalam hal urutan jumlah penderita HIV/AIDS dalam skala nasional.Juli 2003: Salah satu kasus baru yang belum banyak diketahui orang lain adalah merebaknya HIV/AIDS dikalangan para petugas kesehatan akibat secara tidak sengaja tersuntik jarum suntik yang biasa digunakan oleh para penderita penyakit yang diidentikkan dengan penyakit seksual ini. Kebanyakan yang terkena adalah para suster yang bertugas untuk menyuntikkan zat anti viral (anti virus) kepada para pasien penderita AIDS. Tetapi entah kenapa, secara tidak sengaja jarum suntik yang biasa digunakan untuk para penderita HIV/AIDS, berbalik menyuntik bagian tubuh mereka. Keadaan dikhawatirkan akan menyebabkan ketakutan di kalangan para petugas kesehatan, terutama bagi mereka yang ditugaskan untuk merawat ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Salah satu cara yang telah dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan pemberian obat jenis post exposure prophylaxis atau pencegahan pasca pajanan. Tujuannya, agar dapat dideteksi apakah mereka positif terkena HIV/AIDS atau tidak. Mereka meminumnya selama satu hingga satu setengah bulan, kemudian pemakaian obat dihentikan. Tiga hingga enam bulan setelahnya, mereka kembali diberikan obat anti viral untuk melumpuhkan virus HIV. ‘Kecelakaan’ yang tidak disengaja itu akan semakin memperparah kondisi para pasien HIV/AIDS karena akan semakin banyak orang yang tidak peduli kepada mereka. Sementara untuk petugas kesehatan diharapkan mereka bersikap hati-hati dalam bertugas karena pihak rumah sakit tidak menyediakan dana khusus untuk perawatan dan pengobatan mereka. 20 Agustus 2003: Generasi muda Papua lama-kelamaan dirasa akan habis karena kurangnya penanganan masalah HIV/AIDS bagi warga Papua oleh petugas kesehatan. Hal ini dikarenakan penanganan pemerintah terhadap kasus HIV/AIDS di Papua sangat minim, sedangkan penderitanya semakin hari jumlahnya semakin bertambah.22 Agustus 2003: Sebanyak 27 orang warga Kabupaten Banyuwangi dinyatakan positif terserang AIDS dan 10 orang lainnya masih diduga terkena penyakit yang sama. Ini merupakan Angka terbesar di Jatim setelah Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Data ini berdasarkan survei Dinas Kesehatan pada 45 unit puskesmas dan 12 lokalisasi di Kota Gandrung itu, sejak awal bulan Agustus lalu. Kesimpulan didapat setelah dilakukan pemeriksaan contoh darah yang diuji di laboratorium kesehatan pada Dinas Kesehatan Propinsi Jatim di Surabaya. Penderita adalah para pekerja seks komersial (PSK), mahasiswa, ibu rumah tangga, PNS, TKI, dan waria. Dari 27 orang yang dinyatakan positif mengidap virus itu, lima di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya masih dalam pengawasan dan penanganan pihak Diskes Banyuwangi. 30 November 2003: Deki (22 Tahun), positif mengidap HIV/AIDS karena jarum suntik narkoba. Deki tidak tinggal diam menunggu nasib, bahkan ia tidak takut kematian dan menyerah begitu saja ditengah jepitan ancaman ganda yang harus dihadapinya. Kini, Deki mengisi hari-harinya dengan bergabung pada Yayasan Pelita Ilmu, Jakarta yaitu sebuah LSM yang mendedikasikan diri mendampingi penderita ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). 24 Januari 2003: Setelah lima hari dinyatakan positif mengidap AIDS, Koko (27 Tahun) meninggal dengan keadaan mengenaskan, dikucilkan dan sempat ditolak berobat oleh sejumlah rumah sakit. Berdasarkan data yang masuk, terdapat 306 penderita HIV/AIDS yang tersebar di Indonesia hingga Desember 2002. Jumlah ini belum termasuk jumlah korban lain yang tidak terdeteksi.26 Januari 2004: Dalam kegiatan Penyuluhan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Balai Kota Bogor, Dr Subagyo Partodiharjo selaku Ketua Yayasan Karya Bhakti mengatakan, selama 2003, Rumah Sakit Karya Bhakti, Bogor menemukan 14 orang pasien pecandu narkoba yang dinyatakan positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Rumah Sakit Karya Bhakti merupakan salah satu tempat di Bogor untuk melakukan rapid detoxivikasi (cara medis membuang ketergantungan narkotika). Pasien narkotika dapat melakukan pencekan untuk mengetahui dirinya terinfeksi virus HIV atau tidak. Tapi, rumah sakit tidak menerima rehabilitasi bagi pasien yang terinfeksi virus HIV/AIDS. Kebanyakan pasien narkotika yang dilakukan rapid detoxivikasi adalah narapidana dalam kasus narkoba yang ditahan di penjara Paledang,Bogor. Kegiatan Komite ini melakukan penyuluhan dibeberapa daerah. Hal ini dimaksudkan agar dapat membantu menanggulangi dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Berdasarkan data perkiraan jumlah penduduk Indonesia 0.009 % dari tercatat sebagai korban narkoba. Sedangkan 0,001 % tercatat sebagai sindikat pengedar (bandar, pengedar dan sebagainya). Dalam peredarannya, narkoba diistilahkan sebagai food suplemen yang berguna untuk pengembali kesegaran tubuh. Sebagai pengenalan, biasanya pengedar memberikan narkoba secara cuma-cuma kepada pemakai pemula, yang nantinya akan ketagihan, namun setelah itu, Pengedar menjualnya dengan harga tinggi.14 Februari 2004: I Gusti Dodi, penderita berusia 21 tahun, meninggal di Rumah Sakit
Jamur
Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak berkaitan:
Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak ("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.
JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :
1
MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium - fase tubuh buah• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum
2
OOMYCOTINA• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.• Reproduksi:- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan konidia.- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air.b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3
ZYGOMYCOTINA• Tubuh multiseluler.• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.• Hifa tidak bersekat.• Reproduksi:- Vegetatif: dengan spora.- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4
ASCOMYCOTINA• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).• Reproduksi:- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:1. Sacharomyces cerevisae:sehari-hari dikenal sebagai ragi. - berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi. 2. Neurospora sitophila:jamur oncom.3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenumpenghasil antibiotika penisilin.4. Penicillium camemberti dan Penicillium roquefortiberguna untuk mengharumkan keju.5. Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap.6. Aspergillus wentii untuk membuat kecap7. Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati. 8. Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5
BASIDIOMYCOTINA• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagaibadan penghasil spora.• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:1. Volvariella volvacea :jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan2. Auricularia polytricha :jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan3. Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau blister blight. 4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropis5. Ustilago maydis :jamur api, parasit pada jagung.6. Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum
6.
DEUTEROMYCOTINNama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZAMikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.LICHENES / LIKENESLikenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
Contoh :• Usnea dasypoga• Parmelia acetabularis







Jangan Anggap Remeh Jamur Kulit
Jangan Anggap Remeh Jamur Kulit Gizi.net - Banyak orang beranggapan bahwa penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Pernah menikmati tempe atau tapai? Di masyarakat Indonesia kedua makanan ini sangat akrab sebagai hidangan di atas meja. Makanan dari kedua jenis bahan itu cukup lunak dan nikmat ketika dimakan. Ini tentu berbeda bila kita menyantap bahan bakunya. Tidak lunak, bukan?Kenikmatan rasa tempe, tapai, roti, oncom, dan masih banyak jenis makanan yang lainnya itu dihasilkan dari proses fermentasi jamur. Kehadiran jamur dimanfaatkan untuk hal lain, seperti untuk melengkapi sayuran dan lauk-pauk bagi keluarga, dan untuk menghasilkan obat antibiotik.Di dunia diperkirakan terdapat 100 ribuan jenis jamur. Tergolong ke dalam kelompok fungi, jamur bisa saja terdiri atas satu sel yang besarnya beberapa mikrometer, atau dapat juga membentuk tubuh buah yang besarnya mencapai satu meter. Sel-selnya tersusun berderet satu per satu dan membentuk hifa atau benang-benang (filamen). Alat perkembangbiakannya berupa spora.Karena tak punya hijau daun, jamur menjadi makhluk konsumen dan sangat bergantung pada medium yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan persenyawaan kimia lainnya. Semua itu didapatkannya dengan cara menyerap unsur yang dibutuhkan dari lingkungan hidupnya melalui sistem hifa. Selain bisa melakukan fermentasi medium karbohidrat menjadi gula, jamur pun juga sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan jamur, sampah dan bangkai makhluk hidup lainnya bisa terurai. Namun, seringkali jamur juga dapat menguraikan bahan yang diperlukan manusia sehingga bisa mendatangkan kerugian. Pembusukan pada makanan dan pelapukan pada kayu cukup merepotkan manusia. Tak hanya itu, jamur bisa beracun dan menyebabkan penyakit tertentu.Jamur pada manusiaJamur memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratnya sehingga manusia tak terlepas dari jamur. Jenis fungi-fungian ini bisa hidup dan tumbuh di mana saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. ''Jelasnya, di mana pun jamur bisa hidup, terutama di lingkungan yang cocok baginya berkembang biak. Manusia itu termasuk salah satu tempat bagi jamur untuk tumbuh, di samping bakteri dan virus,'' jelas pakar kesehatan kulit dan kelamin, Dr Kusmarinah Bramono dari FKUI (RSUPN-Cipto Mangunkusumo) dalam pemaparan tentang jamur di Jakarta, beberapa waktu lalu. Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut antara lain mikosis yang menyerang langsung pada kulit, mikotoksitosis akibat mengonsumsi toksin dari jamur yang ada dalam produk makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar